PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN MIKROHIDRO
PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO(PLTMH )
Abstrak
Aliran air yang mengalir dari
dataran tinggi menuju yang lebih renda memiliki energi potensial yang bisa
dimanfaatkan sebagai sebuah sumber energi baru. Dengan strategi perencanaan
yang baik untuk pengembangan sumber energi seperti ini pada gilirannya akan
dapat dapat mengatasi persoalan krisis energi di berbagai tempat. Namun
dikarenakan kurang dalam strategi perencanaan beberapa proyek pengembangan
sumber- sumber energi alternatif belum didapat manfaat yang optimal.Seringkalai
proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Mikrohidro (PLTMH) terdapat
berbagai kendala seperti rendahnya faktor beban, suvei ketersediaan data yang
kurang lengkap serta minimnya peran serta masyarakat sekitar, hal ini berakibat
manfaat yang diharapakan dari adanya potensi sumber energi terbarukan belum
optimal. Oleh karena itu perlu suatu adanya suatu perbaikan.
Pembangkit Listrik
tenaga mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga
mini-mikrohidro pada dasarnya dibangun dalam rangka program Listrik Masuk Desa
(LISDES) dengan pemanfaatan sumber tenaga air. Proyek pembangunan ini terutama
diarahkan untuk daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan PLN.
Pembangkitan dilakukan dengan memanfaatkan aliran air dari anak-anak sungai
yang kecil atau dari saluran irigasi. Salah satu faktor yang menarik dari
pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro adalah teknologinya yang relatif
sederhana. Namun demikian, apabila studi kelayakan sebelum dilaksanakannya
proyek pembangunan ini tidak memadai maka akibatnya operasi pembangkitannya
menjadi kurang efisien bahkan tidak dapat beroperasi sama sekali.
Pembangkit listrik mikrohidro
adalah suatu pembangkit yang dapat menghasilkan energi listrik sampai dengan
100 KW sedangkan untuk pembangkit listrik yang dapat menghasilkan energi
listrik sebesar 100 KW – 5 MW didefinisikan sebagai pembangkit listrik mikro
hidro. Potensi mini-mikrohidro power di Indonesia sekitar 7.500 MW dengan
kapasitas terpasang sebesar 200 MW . Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2000, sekitar 60 % penduduk Indonesia tinggal di desa terpencil. Jumlah
desa di Indonesia sebanyak 58.545 desa, sampai akhir Desember 2000 yang telah
memiliki listrik sebanyak 49.155 desa .
Keuntungan pembangkit
listrik mikrohidro
Beberapa kelebihan mini-mikrohidro dari energi lain (Das,
2002) adalah :
- Bersih Lingkungan
- Renewable energi
- Tidak konsumtif terhadap pemakaian air
- Mudah dioperasikan sebagai base load maupun peak load (dapat dengan cepat on/off)
- Biaya operasi rendah
- Tahan Lama (Long Life)
- Sesuai untuk daerah terpencil
Kebanyakan dari proyek
pembangunan mini-mikrohidro ditujukan untuk daerah-daerah terpencil yang belum
dilalui oleh jaringan listrik PLN. Masalah yang berkembang saat ini timbul
akibat dari faktor keekonomiannya. Pemakaian energi listrik oleh masyarakat
pedesaan umumnya hanya berkisar antara 4 – 5 jam perhari atau 14 – 16 % dari
daya yang terpasang. Rendahnya pemakaian energi (faktor beban) tersebut
disebabkan oleh pemakaian yang hanya sebagai lampu penerangan semata.Aspek
ekonomian dari pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro dapat dicapai dengan
suatu rencana yang matang dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat
secara aktif sejak awal pembangunan proyek dan integrasi dari aparat dengan
warga desanya.
Selain itu pembangkit listrik
tenaga mini-mikrohidro memiliki jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang
pengoperasian dan pengelolaannya dapat diserahkan langsung kepada pengurus desa
setempat melalui badan usaha koperasi. Sebagai contoh keberhasilan proyek
mini-mikrohidro di Cina disebabkan tingginya tingkat pemakaian energi listrik
dengan faktor beban mencapai 50 – 60 % dari kapasitas daya terpasang dan
pengelolaannya diserahkan kepada koperasi.
Model sederhana rencana
penggunaan energi listrik yang dihasilkan untuk mencapai faktor beban lebih
dari 50 % adalah sebagai berikut :
Siang Hari :
· Penggilingan hasil-hasil pertanian
· Memasak
· Industri kecil (pendinginan, penyulingan, dll)
Sore Hari :
· Lampu penerangan
· Peralatan rumah tangga
Malam Hari :
· Penetasan telur
· Pengasapan ikan
- Pengeringan hasil-hasil pertanian
JENIS INSTALASI PLTMH
Secara garis besar jenis
instalasi PLTMH dapat dikelompokkan menjadi dua. Yaitu instalasi daerah
pegunungan dan instalasi daerah datar.
a. Jenis instalasi
untuk daerah pegunungan terdiri dari :
1. Pintu Pengambilan
(Intake/Diversion)
2. Bak Pengendapan (Desilting
Tank)
3. Saluran Penghantar (Headrace)
4. Bak Penenang (Forebay)
5. Pipa pesat (Penstock)
6. Gedung Pembangkit (Power
House)
7. Saluran Buang (Tailrace)
8. Jaringan Transmisi (Grid Line)
b. Instalasi Daerah
Datar
Jenis
instalasi untuk daerah datar pada umumnya terdiri dari komponen pokok sebagai
berikut :
- Pintu Pengambilan (Intake/Diversion)
- Saluran Tenaga (Power Canal)
- Saluran Penghantar (Headrace)
- Gedung Pembangkit (Power House)
- Saluran Buang (Tailrace)
- Jaringan Transmisi (Grid Line )
PEMILIHAN TEKNOLOGI
Pemilihan teknologi pada
pembangunan pembangkit mini-mikrohidro terutama terletak pada pemilihan
komponen utamanya yaitu turbin dan generator. Hal ini disebabkan daerah yang
akan dipasang pembangkit listrik mini-mikrohidro memiliki karakteristik yang
spesififik.
- jenis turbin tenaga air bergantung pada head dan debit air. Untuk daerah pegunungan yang memiliki ketinggian dengan debit rendah jenis turbin high head lebih cocok digunakan sedangkan di daerah datar dengan debit air yang besar dapat menggunakan jenis turbin canal drop low head.
- Jenis Generator, Secara umum ada dua jenis generator yang digunakan pada PLTMH, yaitu generator sinkron dan generator induksi.
Generator
sinkron bekerja pada kecepatan yang berubah-ubah. Untuk dapat menjaga agar
kecepatan generator tetap, digunakan speed
governor elektronik. Generator jenis ini dapat digunakan secara langsung
dan tidak membutuhkan jaringan listrik lain sebagai penggerak awal. Sangat
cocok digunakan di desa terpencil dengan sistem isolasi.
Generator
Induksi, tidak diperlukan sistem pengaturan tegangan dan kecepatan. Namun
demikian, jenis generator ini tidak dapat bekerja sendiri karena memerlukan
suatu sistem jaringan listrik sebagai penggerak awal. Generator jenis ini lebih
cocok digunakan untuk daerah yang telah dilalui jaringan listrik (Grid System).
KESIMPULAN
Sebuah proyek pembangkit listrik
mikrohidro yang berkelanjutan perlu diperhatikan faktor-faktor berikut :
- Perencanaan dalam pemilihan teknologi perlu didukung data kongkrit, cukup dan dapat dipertangungjawabkan.
- Perlunya pemanfaatkan energi listrik untuk kegiatan produktif pada siang dan malam hari secara optimal
- Adanya peran serta masyarakat setempat melalui pembentukan organaisasi pengelolaan yang baik, antara masyarakat dan instansi atau lembaga terkait
No comments:
Post a Comment